SYAIR

Ketika subuh rapuh datang, kumencari arti yang tak urung kudapati
Ketika gelap malam membayang, kutanya pada bintang kemana harus kucari
Dikeheningan malam, aku erjalan tanpa arah
mencoba memahami potongan senyum dan tangis yang tergunting oleh waktu
Kulihat hanya tinggal perca yang bercerita, tentang hari yang kian pasi
Malam jadi pagi, jadi siang, tapi isal, cukuplah rebah menarik selimut
Sekeranjang getar pasrah dan seluruh harap bermuara
biarkan kupandangi cermin ketika bayangmu terpantul
dan suaramu memekak subuh-subuh sunyiku

Isal mana yang lebih sulit, menunggu atau mencari
Bilamana penantianku hanyalah pencarian tak berujung

Isal adalah persahabatan
dalam album kehidupan yang gegas kuraih
dan kukuasai, kunanti kau datang untuk
mendengarku menyanyi tentang persahabatan
. . . . . . . . . . . . . . .